SEJARAH TREM DI JAKARTA
Warga Jakarta kini mempunyai transportasi publik baru yaitu Mass Rapid Transit
( MRT ). MRT ini dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang semakin
parah di Jakarta karena tidak seimbangnya jumlah jalan dengan jumlah
kendaraan.
Pembangunan jalur MRT tahap satu dimulai pada tahun 2016-2019.
Presiden RI Ir. Joko Widodo meresmikan beroperasinya MRT terpadu tahap satu
pada 24 Maret 2019. Kehadiran MRT menambah moda transportasi publik yang
beroperasi di dalam Kota Jakarta.
Keberadaan transportasi publik di Jakarta sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
Menurut sejarawan Susan Blackburn dalam bukunya berjudul Jakarta : Sejarah 400
Tahun sebelum tahun 1869, warga Batavia dan para pendatang yang baru datang di
Batavia umumnya menggunakan sado, delman, bendi, dan palanquin ( tandu )
untuk bepergian.
Semua alat transportasi itu menggunakan kuda sebagai penarik. Kuda yang
digunakan adalah kuda kecil dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, yang tidak
mampu beradaptasi dengan di Batavia yang lembab dan panas.
Menurut info yang dikutip dari www.tirto.co.id dan wikipedia trem kuda mulai hadir
di Batavia pada 1869. Ide ini muncul dari seorang Belanda Petrus Martinus.
Dia menghendaki sarana transportasi umum yang dapat mengangkut lebih manusia
dalam satu kali perjalanan.Trem ini ditarik oleh empat ekor kuda yang berjalan di
atas rel besi ( tramway ). Trem di Batavia termasuk trem yang tertua di Asia.
Menurut sejarawan Alwi Shahab dalam bukunya berjudul Waktu Belanda Mabuk
Lahirlah Batavia ( 2013 ) menyebutkan bahwa sebanyak 545 kuda mati hingga
tahun 1877 karena kelelahan.
Menurut info dari Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta trem kuda melayani rute Kota Lama Batavia ( Jakarta ) hingga Harmonie
kemudian rel trem kuda berlanjut dari Harmonie ke Tanah Abang dan Harmonie
ke Meester Cornelis ( Jatinegara ). Satu gerbong trem kuda dapat mengangkut
38 orang.
Dalam pengoperasiannya trem kuda masih menggunakan alat-alat yang sederhana.
Kusir menggunakan terompet sebagai klakson. Tiap kali penumpang akan turun, penjual
karcis akan membunyikan lonceng. Lalu kusir akan memutar alat yang menyerupai
kompas yang berfungsi sebagai rem.
Pada 1881 muncul trem uap di Batavia. Trem Uap dikelola oleh perusahaan trem uap
Belanda Stoomtram Maatschappij. Trem uap melayani rute Kota Lama Batavia-
Harmonie-Pasar Baroe-Senen-Jatinegara dan Harmonie-Tanah Abang.
Trem Listrik mulai hadir di Batavia pada 1897 dan mengalahkan pamor trem uap.
Trem Listrik dikelola oleh perusahaan trem listrik Belanda, Electrische Tram Mij.
Trem Listrik melayani rute Tanah Abang-Menteng-Senen, Menteng-Kramat-Jakarta
Kota, dan Senen-Gunung Sahari.
Pada masa pendudukan Jepang, pengelolaan trem di Jakarta dikelola oleh tentara
Jepang. Setelah Belanda kembali menduduki Jakarta, Belanda kembali menguasai
trem di Jakarta melalui Bataviaasch Verkehr Maatschappij ( BVM ).
Pada 1957 Pemerintah Republik Indonesia menasionalisasi BVM menjadi Perusahaan
Pengangkutan Djakarta ( PPD ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar