Sejarah Kesultanan Siak Sri Inderapura 

 Kesultanan Siak Sri Inderapura adalah sebuah Kesultanan Melayu Islam yang berasal dari Kabupaten, Siak, Riau. Kesultanan ini didirikan di Buantan oleh Raja Keuchik ( Raja Kecil ) dari Pagaruyung, Sumatera Barat, bergelar Sultan Abdul Jalil pada tahun 1723, setelah sebelumnya perebutan tahta di Kesultanan Johor di Semenanjung Malaya.

 Dalam perkembangnnya, Kesultanan Siak Sri Inderapura menjadi kerajaan maritim yang kuat dan menjadi kekuatan maritim yang diperhitungkan di pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaya di tengah tekanan dua penjajah Eropa yaitu Belanda dan Inggris. Wilayah kekuasaan Kesultanan Siak Sri Inderapura di mulai dari Deli di Sumatera Utara hingga terjauh sampai ke Sambas di Kalimantan Barat. Pasang surut kesultanan ini tak luput dari jalur perdagangan di Selat Malaka.

 Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sultan Siak Sri Inderapura yang terakhir, Sultan Syarif Kasim II menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia.

 Menurut informasi yang dikutip dari wikipedia Raja Kecil adalah saksi perdamaian antara Sultan Jambi dan Sultan Johor. Pada tahun 1718 Sultan Abdul Jalil berhasil menguasai Kesultanan Johor sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai Yang Dipertuan Besar Johor. Namun pada tahun 1722 terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Raja Sulaiman, putra bendahara Johor. Dengan bantuan orang Bugis dari Sulawesi Selatan, Raja Sulaiman berhasil mengkudeta Sultan Johor dan mengukukuhkan dirinya sebagai Sultan Johor di Semenanjung Malaya. 

 Komunitas Orang Laut yang tinggal di Kepulauan Riau mengakui Raja Keuchik sebagai pewaris tahta Sultan Johor yang sah. Dengan mengklaim dirinya sebagai pewaris Kesultanan Melaka, Raja Keuchik memperluas wilayah kekuasannya dengan memasukkan wilayah Kabupaten Rokan di Riau ke wilayah kekuasaan Kesultanan Siak Sri Inderapura.

 Daftar Sultan Siak 

Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah ( Raja Keuchik ) ( 1723-1746 )

Sultan Muhammad Abdul Jalil Jalaluddin Syah ( 1746-1760 )

Sultan Ismail Abdul Jalil Alamuddin Shah ( 1760- 1761 )

Sultan  Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah ( 1765-1769 )

Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah ( 1779-1781 )

Sultan Abdul Jalil Muzaffar Shah ( 1781-191 )

Sultan As Syarif Al Sharif Ali Abdul Jalil Syaifuddin ( 1791-1811 )

Sultan As Sayid Al-Sharif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin ( 1811-1827 )

Sultan As Sayyiid Al-Sharif  Ismail Abdul Jalil Syaifuddin  ( 1827-1864 )

Sultan As Sayyid Al-Sharif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin I ( 1864-1889 )

Sultan As Sayid Al-Sharif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin II ( 1889-1908 )

Sultan As Sayyid Al-Sharif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin III ( 1915-1945 )

 Kesultanan Siak Sri Inderapura mengalami masa kejayaan dan kemajuan di bidang ekonomi saat diperintah oleh Sultan As Sayyid Al-Sharif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin III.

 Menurut informasi yang dikutip dari kompas.com penyebab keruntuhan Kesultanan Siak Sri Inderapura adalah adalah pengaruh Belanda dan Inggris yang semakin kuat di Riau.

 Pada tahun 1840 Inggris  memaksa Sultan Siak Sri Inderapura menandatangani perjanjian yang menyebabkan wilayah kekuasaan Sultan Siak Sri Inderapura menjadi semakin sempit.

 Pada tahun 1858 Belanda menandatangani perjanjian dengan Kesultanan Siak Sri Inderpura yang mengakhiri pengaruh hegemoni Sultan Siak Sri Inderapura atas wilayah-wilayah yang dikuasainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Champa Di Kamboja Dan Vietnam

Bahasa Melayu di Singapura