Sejarah Hubungan Kerajaan Melayu Champa Di Kamboja dan Vietnam
Dengan Kerajaan Sriwijaya Dan Majapahit
Champa adalah sebuah Kerajaan Melayu yang terletak di selatan Vietnam. Kerajaan yang beragama Budha ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Chenla dan Funan yang berpusat di Kamboja. Kerajaan Melayu Champa didirikan pada abad ke-1 Masehi dan merupakan salah satu Kerajaan Melayu yang tertua di Asia Tenggara. Islamisasi Kerajaan Melayu Champa dilakukan oleh para saudagar Arab sekitar abad ke-7 Masehi.
Pada masa kejayaannya wilayah kekuasaan Kerajaan Melayu Champa meliputi seluruh Semenanjung Malaya dan Patani di Thailand. Menurut informasi yang dikutip dari nationalgeographic.com Kerajaan Melayu Champa menjalin hubungan dengan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Kerajaan ini menjalin hubungan dengan Kerajaan Sriwijaya karena Sriwijaya merupakan pelindung Champa dari serangan bajak laut yang sering menyerang kerajaan itu. Sedangkan Kerajaan ini menjalin hubungan dengan Kerajaan Majapahit karena putri Raja Champa menikah dengan Raja Majapahit, Brawijaya V, dan Raja Champa, Simhawarman, turut berperan membantu Majapahit dalam menghadapi invasi Mongol ke Tanah Jawa pada abad ke-13 Masehi dengan melarang kapal-kapal Mongol singgah di pelabuhan-pelabuhan Champa.
Selain itu, hubungan antara Kerajaan Champa dengan Kerajaan Majapahit dapat dilihat pada candi-candi peninggalan Majapahit yang terbuat dari bata yang ada di Vietnam yaitu Candi MySon 1. Kerajaan Champa runtuh karena invasi Vietnam pada tahun 986, 988, dan 1318 yang menyebabkan banyaknya orang Melayu Champa yang mengungsi ke Malaysia, Patani di Thailand, kamboja, dan Pulau Hainan di Cina. Di antara para pengungsi terdapat nama-nama Arab bermarga Hasan dan Hussein. Di Pulau Hainan, Cina, orang Melayu Champa menikah dengan penduduk lokal yang kemudian melahirkan etnis Utsul.
Referensi :
kumparan.com
Tan Ta Sen. Cheng Ho Penyebar Islam Asal China Ke Nusantara ( 2010 )
nattionageographic.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar