Sejarah Hubungan Ulama Champa dari Kamboja, Ulama Patani Dari Thailand Dengan Ulama Betawi Dari Indonesia

Pada tanggal 14 November 2019 Pusat Pengkajian Dan Pengkajian Islam Jakarta Islamic Center ( JIC ) mengadakan Diskusi Peradaban Islam Dengan Tema " Sejarah Dan Perkembangan Islam Di Patani, Thailand, dan Kontribusi Ulama Patani Di Betawi " di Gedung Jakarta Islamic Center Jakarta Utara. 

Menurut referensi yang dikutip dari republika.co.id menurut narasumber diskusi itu yaitu Prof Muhammadzakhee Cheecha, Direktur Fakultas Pascasarjana Universitas Negeri Fathoni ( Patani ), Thailand Selatan, titik sambung antara ulama Patani dar Thailand dengan ulama Betawi dari Indonesia ditemukan pada ulama Patani kelahiran Sumatera Selatan, Indonesia, Syekh Abdus Somad Al-Palimbani.

Syekh Abdussomad Al-Palimbani merupakan guru bagi sebagian besar ulama di Patani, Thailand, dan Jakarta, Indonesia. Syekh Abdussomad Al-Palimbani dan murid-muridnya turut berjasa menyebarkan tarekat Samaniyah di Tanah Betawi. Beliau bersama Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan Syekh Abdurrahman Al-Mashri meluruskan arah kiblat Masjid Al-Mansur, Sawah Lio, Jembatan Lima, di kawasan Kota Tua Jakarta pada tahun 1767. 

 Etnis Melayu Patani dari Thailand ini pun memberikan kontribusi terhadap kehidupan dan pekembangan Islam di Betawi ( Jakarta ). Seperti sejarah Kampung Melayu di Jatinegara, Jakarta Timur, yang terkait dengan Wan Abdul Agus. 

Menurut sejarawan Rahmad Ruhiyat dalam bukunya berjudul Asal-Usul Nama Tempat Di Jakarta ( 2010 ) mencatat bahwa Wan Abdul Agus adalah seorang kapitan ( pemimpin ) orang Melayu yang diangkat oleh Belanda yang ditempatkan di kawasan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Selain itu gurunya para ulama Betawi, Guru Marzuki Bin Ahmad Mirshood, adalah seorang keturunan bangsawan Kesultanan Melayu Patani dari Thailand yang menetap di Cipinang Muara, Jakarta Timur, sehingga beliau dikenal dengan nama Guru Marzuki Muara. Ayah beliau mempunyai gelar bangsawan Melayu Patani Laksamana Mayang/Melayang.

Selain itu kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama Patani juga populer di kalangan ulama Betawi seperti Kitab Sullamul Mubtadifi`i-Muhtadi karangan Syekh Daud-Al Fathoni dan Kitab Thangibul Ghafilin versi aksara Arab-Melayu karangan Syekh Abdullah Al-Mubin Al-Fathoni.

Referensi :

Republika.co.id

    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Champa Di Kamboja Dan Vietnam

Bahasa Melayu di Singapura