Di Asia Tenggara, Pattani merupakan salah dari tujuh provinsi di Thailand yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Kedah, Perak, Terengganu, dan Kelantan di Semenanjung Malaya ( Malaysia ). Karena letak geografisnya berada di perbatasan budaya Melayu Pattani di Thailand ini mirip pula dengan budaya Melayu di Malaysia seperti songket, songkok, teater makyong, tari Zapin, kuliner, sarung, dan bahasa. Bahasa yang dituturkan di Provinsi Pattani, Thailand, ini disebut Bahasa Melayu Kelantan-Pattani karena mirip dengan Bahasa Melayu Kelantan di Malaysia. Selain dengan Malaysia, budaya Melayu Pattani Thailand ini juga serumpun budaya Melayu di Singapura, Brunei, dan juga di Indonesia khususnya di Sumatera dan Kalimantan.
Menurut sejarawan Melayu Pattani Ustadz Hasan Yamadibu Pada tahun 1785 Kerajaan Thailand menaklukkan Kesultanan Melayu Pattani karena ambisi Thailand untuk menaklukkan negeri-negeri Melayu dan penghinaan Raja Thailand terhadap Sultan Pattani. Sekitar tahun 1580 Kesultanan Melayu Pattani berhasil menaklukkan Kerajaan Thailand dan menduduki Bangkok, ibukota Kerajaan Thailand.
Pada saat itu Sultan Pattani mengirim surat kepada Raja Vietnam untuk meminta bantuan kepada Raja Vietnam untuk menyerang Kerajaan Thailand tapi surat itu jatuh ke tangan Raja Thailand. Kemudian Raja Thaialnd memutuskan untuk menyerang Kesultanan Melayu pattani. Pada tahun 1785 Kesulltanan Melayu Pattani ditaklukkan oleh Thailand. Pasukan Thailand membantai etnis Melayu Pattani. Yang selamat dibawa ke Bangkok, Thailand, untuk dijadikkan budak.
Pada 1826 Inggris dan Thailand mengadakab perjanjian Burney. Isi perjanjian itu Inggris menyerahkan utara Semenanjung Malaya kepada Thailand. Pada 10 Maret 1909 Inggris dan Thailand mengadakan perjanjian Bangkok. Isi perjanjian itu Thailand menyerahkan Kedah, Terengganu, Perlis, Perak, dan Kelantan di Malaysia kepada Inggris. Sejak 1909 Pattani resmi menjadi koloni Thailand hingga sekarang. Perlawanan rakyat Melayu Pattani terhadap Thailand terus berlanjut dibawah pimpinan para ulama, panglima perang, dan Sultan Pattani. Tetapi dapat ditumpas oleh Raja Thailand.
Referensi : www.facebook.com
dan amperapatani.blogspot.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar