Menurut informasi yang dikutip dari laman wikipedia serta catatan para pedagan Arab dan Cina, Kesultanan Melayu Brunei Darussalam didirikan sekitar abad ke tujuh dan delapan Masehi oleh Awang Alak Betatar yang kemudian naik tahta di Kesultanan Brunei dengan gelar sultan Muhammad. Dalam perjalanan sejarahnya, Kesultanan Brunei juga pernah ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
Kesultanan Brunei Darussalam mencapai masa puncak kejayaannya pada abad ke XV hingga XVII dan wilayah kekuasaannya meliputi Kepulauan Filipina, Sabah dan Sarawak di Malaysia, serta Kalimantan Timur di Indonesia. Pada masa pemerintahan Sultan Bolkiah ( 1473-1521 ) yang terkenal karena pelayaran samuderanya dan menaklukkan Filipina dan pada masa pemerintahan Sultan Brunei yang kesembilan, Hasan ( 1605-1619 ), Kesultanan Brunei mengembangkan sistem pengadilan kesultanan yang unsur-unsurnya masih bertahan hingga sekarang.
Kejayaan Kesultanan Brunei memudar karena suksesi dan pengaruh kolonial bangsa Eropa terutama Inggris yang semakin kuat di Brunei. Tujuan kedatangan Inggris ke Brunei yaitu ingin menguasai Brunei yang kaya akan minyak bumi. Kedatangan Inggris ke Brunei karena diundang oleh Sultan Brunei untuk membantunya menumpas pemberontakan dengan imbalan jasa. Pada awalnya James Brooke, seorang Inggris yang menjadi gubernur dan " Rajah Putih dari Sarawak Malaysia " pernah mencoba mengambil alih Brunei, berkeinginan untuk memiliki Brunei tapi ditlak oleh Pemerintah Inggris yang berkedudukan di london, Inggris.
Pada tahun 1888 Brunei Darussalam menjadi protektorat ( koloni ) Inggris. Pada tahun 1906 Sultan Brunei menyerrahkan kekuasaan eksekutif kepada Residen Inggris. Selama Perang Dunia Kedua Brunei Darussalam diduduki oleh tentara Jepang ( 1942-1945 ). Pada tahun 1984 Brunei Darussalam Brunei mereka dari kekuasaan Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar