Peranan Jong Sumtranen Bond Dalam Sumpah Pemuda dan Sejarah Berdirinya Jong Sumatrnen Bond

 


 Jong Sumatranen Bond ( Bahasa Indonesia : Perkumpulan Pemuda Sumatera ) adalah suatu perkumpulan yang bertujuan untuk mempererat hubungan di antara pelajar STOVIA Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputera ) dan Recht Hogeschool ( Sekolah Tinggi Hukum ) yang berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan. Menurut informasi yang dikutip dari laman suaramerdeka.com, wikipedia, dan Museum Sumpah Pemuda di Jakarta tujuan berdiriya Jong Sumatranen Bond ( JSB ) antara lain mendidik para pemuda Sumatera untuk mendidik para pemuda Sumatera untuk menjadi pemimpin bangsa serta mempelajari dan mengembangkan kebudayaan Sumatera.

 JSB didirikan pada tanggal 9 Desember 1917 di Jakarta. JSB didirikan oleh Dr. Muhammad Amir, Mr. Mohammad Yamin, Dr. Adnan Kapau Gani, Abdul Munir Nasution, dan Mr. Teungku Mansur. Tokoh JSB lainnya adalah mantan Wakil Presiden RI Drs. Mohammad Hatta ( Bung Hatta ). JSB mempunyai 6 cabang, 4 cabang di Jawa dan 2 cabang di Sumatera Barat yaitu di Bukittinggi dan Padang. Pada tahun 1926 para pelajar Batak menyatakan keluar dari JSB karena JSB didominasi oleh pemuda Minangkabau dan kemudian membentuk Jong Bataks Bond pada tanggal 24 Oktober 1926.

 Menurut laman wikipedia awal mula berdirinya JSB yaitu keraguan pemimpin redaksi koran Tjahaja Sumatra, Said Ali, yang mengatakan bahwa Sumatera belum matang bagi politik dan umum. Tanpa mengiraukan suara-suara miring itu, para pemuda Sumatera tetap mendirikan organisasi sendiri. Kaum tua di Minangkabau pun turut menentang pembentukan organisasi pemuda Sumatera ini sebab JSB  merupakan suatu ancaman bagi mereka. Aktivis JSB, Dr. Bahder Djohan, menyotot perbedaan persepsi antara dua generasi ini dalam edisi perdana majalah JSB, Jong Sumatra. 

JSB turut mendorong penggunaan Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan dalam Kongres Pemuda Indonesia II pada tanggal 27-28 Oktober 1928.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Champa Di Kamboja Dan Vietnam

Bahasa Melayu di Singapura