Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Pemoeda Kaoem Betawi Dan Kiprahnya Dalam Sumpah Pemuda

       Pemoeda Kaoem Betawi atau Pemuda Kaum Betawi adalah organisasi Pemuda Betawi yang didirikan pada tahun 1927. Menurut informasi yang dikutip dari laman kompas.com, buku Panduan Wisata Museum Sumpah Pemuda Jakarta, dan wikipedia Pemuda Kaum Betawi dipimpin oleh Muhammad Tabrani. Tokoh Pemuda Kaum Betawi lainnya adalah Mohammad Rochjani Soe`oed.   Sampai akhir tahun 1926, masih belum ada organisasi Pemuda Betawi. Sehingga banyak Pemuda Betawi yang bergabung dengan Jong Java dan Sekar Rukun ( organisasi Pemuda Sunda ) karena mereka masih serumpun. Meskipun menggunakan nama label Betawi, tetapi banyak anggota dan pengurus Pemuda Betawi bukanlah orang asli Betawi.   Menurut informasi yang dikutip dari Museum Sumpah Pemuda di Jakarta dan laman kompas.com Mohammad Tabrani adalah seorang pelajar Sekolah Pamong Praja Pribumi Pemerintah Kolonial Belanda OSVIA ( Opleiding School Van Inlandsche Ambtenaaren ) kemudian mempelajari jurnalistik di Jerman. Sepulangnya dari Jerman, dia menjadi pem

Peranan Jong Java Dalam Sumpah Pemuda

 Sumpah Pemuda merupakan suatu momen bersejarah sekaligus keputusan penting Kongres Pemuda 27-28 Oktober 1928 yang berisi tiga ikrar yang dikenal dengan nama Sumpah Pemuda untuk mempersatukan Indonesia.  Menurut informasi yang dikutip dari laman resmi museumsumpahpemuda.kemendikbud.go.id, buku Panduan Museum Sumpah Pemuda Jakarta, dan laman kompas.co.id  Jong Java merupakan salah satu organisasi pelajar asal Jawa Tengah dan Jawa Timur yang turut mengirimkan perwakilannya ke kongres tersebut. Jong Java didirikan di Gedung STOVIA ( Kini Museum Kebangkitan Nasional ) di Batavia pada tanggal 15 Maret 1915 oleh para pelajar STOVIA ( Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputera ) , Koning Wilhelmina School, dan Kweekschool ( Sekolah Pendidikan Guru Buiputera ). Pada awalnya Jong Java bernama Trikoro Dharmo ( Tiga Tujuan Mulia ).   Para pengaggas berdirinya Trikoro Dharmo adalah Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, Wongsonegoro, dan RT. Soenardi Djaksodipoero. Satiman Wiryosanjoyo diangkat sebagai ketua d

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Champa Di Kamboja Dan Vietnam

  Bahasa Melayu Dialek Champa juga dikenal dengan nama Bahasa Cham. Menurut informasi yang dikutip dari laman wikiwand.com dan riset linguistik ( ahli bahasa ) bahasa ini sebelumnya adalah bahasa Kerajaan Champa di Vietnam Tengah yang kemudian juga digunakan oleh etnis Melayu Champa yang tinggal di Kamboja. Bahasa Melayu Champa adalah bahasa ehri-i yang digunakan oleh etnis Melayu Champa. Sedangkan mereka berbicara Bahasa Melayu Standar hanya saat berbicara orang Melayu yang bukan penutur Bahasa Melayu Champa. Bahasa Melayu dialek Champa termasuk dalam rumpun Bahasa Polinesia dalam keluaraga Bahasa Melayu Austronesia. Bahasa Melayu Champa dituturkan oleh 220.000 orang di Kamboja dan 100.000 orang di Vietnam. Bahasa Melayu dialek Champa serumpun dengan Bahasa Indonesia, Bahasa Malaysia, Madagaskar, Bahasa Melayu Standar di Filipina Selatan dan Patani di Thailand. Bahasa lainnya yang masih serumpun dengan Bahasa Melayu dialek Champa adalah Bahasa Melayu-Sumbawa di Nusa Tenggara Barat, Ba

Operasi Kikis : Penumpasan Sisa-Sisa PKI di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur

      Operasi Kikis adalah operasi penumpasan sisa-sisa PKI yang berada di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur oleh Kodam IV Diponegoro pada tahun 1968. Menurut inforamsai yang dikutip dari buku 30 Tahun Indonesia Merdeka ( 1965-1974 ) Penerbit Sekretariat Negara Republik Indonesia ( 1975 ) menyebutkan bahwa Operasi Kikis ini merupakan gabungan dari operasi intelijen, tempur, dan teritorial dengan sasaran daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur di Pegunungan Kendeng dan Lawu. Operasi Kikis berhasil menghancurkan kompro-kompro ( komite proyek ), sekolah perlawanan  rakyat, dan menangkap 200 orang kader PKI.   Operasi lainnya dilancarkan di Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, dengan target mengahncurkan kompro-kompro PKI di Jawa Tengah, yang dimulai pada 1 Oktober 1968. Adanya kegiatan PKI di daerah ini tercium pada bulan Maret 1968 ketika diketahui adanya pusat latihan mereka yang disebut STPR ( Sekolah Tentara Dan Perlawanan Rakyat ).  DEngan dilancarkannya operasi-operasi

Operasi Trisula : Operasi Penumpasan Sisa-Sisa PKI Di Blitar Jawa Timur

     Setelah G-30-S/PKI dibawah pimpinan Letnan Kolonel Untung mengalami kegagalan total di Jakarta. TNI-Angkatan Darat di bawah pjimpinan Letnan Jenderal Soeharto berhasil memukul balik dan menghancurkan para pemberontak PKI. Para pemimpin G-30-S/PKI itu ditangkap dan ditembak mati. Namun sisa-sisa tokoh PKI yang tidak tertangkap berkumpul di Blitar Selatan, Jawa Timur. Menurut informasi yang dikutip dari laman merdeka.com dan buku 30 Tahun Indonesia Merdeka ( 1965-1974 ) Penerbit Sekretariat Negara Republik Indonesia ( 1975 ) tokoh-tokoh PKI Jawa Timur itu berkumpul di Blitar Selatan sejak tahun 1966. Mereka mendirikan basis perlawanan di sana.  Beberapa toloh PKI yang turut bergabung di sana adalah Rewang, Oloan Hutapea, dan juga tokohbPemuda Rakyat, Sukatno.  Di Blitar Selatan, mereka mendirikan Sekolah Perlawanan Rakyat ( SPR ) dan Kursus Kilat perang Rakyat ( KKR ). Pelatihnya adalah oknum-oknum TNI-AD yang sudah membelot kepada PKI. Mereka aksi-aksi perampokan dan pembunuhan di

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Pontianak Di Kalimantan Barat

         Menurut informasi yang dikutip dari laman wikipedia dan riset linguistik ( ahli bahasa ) Bahasa Melayu Pontianak atau Melayu Pontianak adalah sebuah dialek Bahasa Melayu yang dituturkan di Kota Ponyianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Mempawah di Provinsi Kalimantan Barat serta memiliki banyak kesamaan dengan Bahasa Melayu dialek Sarawak di Malaysia. Dialek ini mempunyai keunikan dalam pengucapan, karena huruf  ' r ' pada Bahasa Melayu dialek Pontianak diucapkan seperti `r` sengau atau voiced velar fricative . Kemudian tambahan partikel `bah ` sebagai penegas kata yang diucapkan sebelumnya, seperti yang digunakan dalam logat-logat Bahasa Melayu yang digunakan di bagian utara Pulau Kalimanatan ( Brunei, Sabah di Malaysia, dan provinsi Kalimantan Utara di Indonesia ). Dalam Bahasa Melayu Pontianak tidak mengenal tingkatan berbahasa seperti halus, sebaya, dan kasar. Kasar dan halusnya penutur Bahasa Melayu dialek Pontianak tergantung pada penekanan nada dan intonasi

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Asahan Di Sumatera Utara.

     Provinsi Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang multietnis sebab di sinilah orang Melayu, Jawa, Minangkabau, Arab, dan Cina menghuni. Selain itu pula, bahasa yang ada di Sumatera Utara adalah multilingual di antaranya Bahasa Melayu Dialek  Tanjung Balai di Kabupaten Asahan.  Menurut informasi yang dikutip dari laman kompasiana.com, wikipedia, dan riset linguistik ( ahli bahasa ) Bahasa ini dipertuturkan oleh etnis Melayu yang menghuni Kabupaten Asahan. Bahasa Melayu Dialek Asahan merupakan suatu Bahasa Melayu yang berbeda dialek dengan Bahasa Melayu lainnya yang ada di Sumatera Utara yaitu Bahasa Melayu dialek Mandailing, Deli, dan Langkat. Penduduk Kabupaten Asahan merupakan pembauran keturunan Batak Melayu. Kota Tanjung Balai berjarak sekitar 200 kilometer dari Kota Medan, Ibukota Provinsi Sumatera Utara. Topik yang saya akan bahas pada artikel ini adalah Bahasa Melayu Dialek Asahan. Menurut informasi yang dikutip dari laman kompasiana.com Bahasa Melayu Dialek Asahan adalah

Babad Diponegoro

        Menurut informasi yang dikutip dari bobo.grid.id dan sejarawan Inggris Peter Carey dalam bukunya Sisi Lain Diponegoro Babad Kedung Kebo dan Historiografi Perang Jawa ( 2017 )  menyebutkan bahwa Pangeran Diponegoro pernah menceritakan kehidupannya dan perjuangannya dalam Babad Diponegoro. Dia menulis Babad Diponegoro saat dalam pengasingan di Manado, Sulawesi Utara, pada tahun 1852-1853.  Catatan di atas kertas ini ditulis dalam Bahasa Jawa dan menggunakan aksara Arab ( Pegon ). Ada 4 bagian besar dari buku yang terdiri dari 115 halaman ini. Naskah ini kemudian disalin dalam Bahasa Jawa dan sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Belanda.  Ceriata Babad Diponegoro ini awali dengan Sejarah Kerajaan Majapahit hingga Kesultanan Mataram pada masa pemerintahan Panembahan Senopati hingga pecahnya Kesultanan Mataram menjadi Kasunanan Solo dan Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Solo dan Mangkunegaran. Cerita ini kemudian berlanjut hingga kehidupan Pangeran Diponegoro dan perang yang dipim

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Deli Di Sumatera Utara

  Menurut informasi yang dikutip dari laman wikipedia dan riset linguistik ( ahli bahasa ) Bahasa Melayu dialek Deli di Sumatera Utara pada umumnya sama dengan Bahasa Melayu Standar yang umumnya dipergunakan di Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina Selatan, Patani di Thailand, dan juga beberapa wilayah di Sumatera di Indonesia. Namun perbedaannya Bahasa Melayu Deli ini banyak dipengaruhi oleh Bahasa Batak Karo dan bahasa-bahasa yang ada di sekitarnya. Bahasa Melayu dialek Deli ini dipertuturkan di Kabupaten Langkat, Deli Serdang, dan Kota Medan. Di kota Medan, Sumatera Utara, sendiri terdapat stasiun-stasiun radio swasta maupun negeri ( Radio Republik Indonesia atau RRI Medan ) yang menggunakan Bahasa Melayu dialek Deli. Saat ini Bahasa Melayu dialek Deli mulai terancam oleh Bahasa Melayu gaul dialek Medan yang umumnya digunakan di pantai timur Sumatera Utara.