Rabu, 05 Januari 2022

Sejarah Surabaya

 


                                               Sejarah Surabaya 


Kota Surabaya merupakan kota terbesar di Jawa Timur dan juga ibukota Provinsi Jawa Timur sekaligus kota terbesar kedua di Indonesia.

31 Mei 2021 merupakan hari ulang tahun Kota Surabaya. Kota Surabaya yang dikenal sebagai kota Pahlawan ini berdiri pada 31 Mei 1293. Dikutip dari www.kompas.com dan Yushak Anshori dan Andi Kusriyanto dalam buku Jalan-Jalan Ke Surabaya Enaknya Ke Mana ? berdirinya Kota Surabaya tidak lepas dari peristiwa peperangan antara pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya, dengan pasukan Mongol.

Raden Wijaya menjadi Raja Majapahit yang pertama pada 10 November 1293 setelah mengalahkan pasukan Mongol dalam suatu pertempuran. Akibat kekalahan itu, pasukan Mongol itu mundur ke laut dalam kejaran pasukan Majapahit dan kemudian kembali ke China.

Kemudian Kaisar Mongol, Kubilai Khan, mengirimkan ekspedisi militer ke Kerajaan Singhasari untuk mengukum raja Singahasari, Kertanegara. Sebelum pasukan Mongol tiba di Jawa, Raja Kertanegara telah terbunuh dalam suatu serangan Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh menantu raja Kertanegara, Ardharaja dan Kerajaan Singhasari lengser antara 18 Mei dan 15 Juni akibat pemberontakan.

Penyebab  pasukan Mongol menyerang Kerajaan Singhasari adalah Raja Kertanegara menyiksa dan memotong telinga seorang utusan Kubilai Khan pada 1289. Nama Surabaya berasal dari nama perkelahian antara ikan hiu Sura dan buaya Baya yang memperebutkan kekuasaan di darat dan di air untuk mencari mangsa. Menurut info yang dikutip dari sejarahlengkap.com dan buku Jalan-Jalan Ke Surabaya Enaknya Ke Mana karangan  Yushak Anshori dan Andi Kusriyanto nama Surabaya berasal dari nama Curabhaya berdasarkan prasasti Trowulan warisan Kerajaan Majapahit.

Sebelum Kerajaan Majapahit berdiri, Raden Wijaya mendirikan kraton di Ujung Galuh sekarang pelabuhan Tanjung Perak . Menurut sejarawan Darajadi dalam Geger Pacinan ( 1740-1743 ) Persekutuan Jawa-Tionghoa Melawan VOC ( 2013 ) mencatat Surabaya dahulu juga merupakan sebuah kabupaten yang menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Mataram dan merupakan salah satu medan perang Geger Pacinan antara orang-orang Belanda melawan pemberontak Cina yang ditindas oleh Belanda. pada 11 Novembere 1743 Kerajaan Mataram menyerahkan Surabaya kepada Belanda sebagai balas jasa Raja Mataram, Pakubuwono II, kepada Belanda yang berhasil memadamkan Geger Pacinan. Menurut sejarawan Universitas Airlangga Surabaya Purnawan Basundoro dalam bukunya berjudul Malang Dan Surabaya Sejak Zaman Kolonial Sampai Kemerdekaan menulis Surabaya merupakan kota industri yang pertama di Indonesia. Pada saat itu Belanda membangun pabrik senjata dan mesiu dan benteng di Surabaya untuk menghadapi invasi Inggris. 

Menurut Purnawan Basundoro untuk membangun Surabaya, Pemerintah kolonial Belanda menjual tanah-tanah partikelir untuk membangun benteng Lodewijk, tangsi militer, jalan, dan lain-lain. Pada 1906 Pemerintah kolonial Belanda menetapkan Surabaya sebagai gemeente ( kota ) berdasarkan Decentralisatie Wet ( Undang-Undang Desentralisasi ) yang disahkan pada tanggal 23 Juli 1903.

Pada tahun 1942 tentara Jepang menduduki Surabaya dan menetapkan Surabaya sebagai shu ( semacam kota ).

Pada 10 November 1945 hingga 31 November 1945 terjadi Pertempuran Surabaya antara pasukan Belanda, Inggris, dan pejuang Indonesia .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Poenale Sanctie

Poenale Sanctie Sebelum saya sebagai penulis memberikan informasi kepada anda tentang Poenale Sanctie, pe...