Sejarah Wabah Penyakit Di Indonesia



Indonesia mempunyai catatan sejarah wabah penyakit yang cukup panjang/ Menurut laman resmi Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI wabah penyakit di Indonesia telah terjadi sejak zaman Kerajaan Hindu-Budha di Nusantara. Sumber sejarah yang diacu oleh para arkeolog adalah prasasti, naskah, dan catatan orang asing yang pernah singgah di Indonesia. Sumber sejarah semakin beragam dan makin lengkap pada masa Islam hingga kolonial Belanda. Sumber sejarah itu mencatat terjadinya wabah penyakit di Indonesia.

Sumber naskah kuno tertua yang mencatat terjadinya wabah penyakit di Indonesia adalah naskah lontar Calon Arang yang ditulis dalam aksara Bali Kuno dan Bahasa Jawa Kuno 1462 Saka ( 1540 Masehi ). Cerita Calon Arang ini menjadi petunjuk sejarah Kuno Indionesia tentang sejarah wabah penyakit di Indonesia yang menelan banyak korban jiwa. Kisah Calon Arang menjadi legenda di Bali dan Jawa Timur.

Memasuki Islam-Kolonial Belanda sumber sejarah tentang terjadinya wabah penyakit di Indonesia semakin lengka dan terperinci. Menurut sejarawan Australia Anthony Reid menyebutkan bahwa sumber sejarah dari Portugis dan Spanyol bahwa penyakit cacar pernah menjadi penyakit yang paling menakutkan di Asia Tenggara karena telah memakan banyak korban jiwa. Wabah penyakit ini pernah terjadi di Indonesia tepatnya di Kepulauan Maluku pada tahun 1558. Berikut ini beberapa wabah penyakit yang pernah melanda di Indonesia yang dikutip dari laman resmi Pusat Arkeologi Nasional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI :

 Tahun 1622-1623 terjadi wabah besar berupa " penyakit dada " yang mematikan yang membunuh 1/3 penduduk Banten dan 2/3 penduduk Jawa Tengah.

Tahun 1636 terjadi epidemi di Makassar, Sulawei Selatan, yang membunuh 60.000 orang.

Tahun 1643- 1644 terjadi wabah penyakit di Pulau Jawa yang menyebabkan ratusan orang meninggal setiap hari.

Tahun 1657 terhjadi demam gila dan keras di Maluku ; dan 

Pada tahun 1665 terjadi wabah penyakit di Bali, Jawa, Sumatera, dan Sulawesi Selatan disebutkan korbaniwa terbesar di Jawa dan Makassar di Sulawesi Selatan.

Dampak dari kedua peristiwa itu adalah aktivitas pertanian dan ekonomi yang mengalami knduran secara signifikan. Menurut sejarawan Australia Anthony Reid bahwa Pulau Jawa pernah dilanda penyakit radang paru-paru yang mematikan pada tahun 1625-1626. Selain itu, sejarawan Prancis Claude Guillot pernah menyebutkan bahwa Banten pernah dilanda wabah penyakit pes yang mematikan pada tahun 1625 yang membunuh 1/3 jumlah penduduk Banten pada waktu itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Champa Di Kamboja Dan Vietnam

Bahasa Melayu di Singapura