Selasa, 18 Januari 2022

Bahasa Melayu Di Riau




Menurut laman kamus laman Wikipedia dan riset linguistik ( ahli bahasa ) Balai Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI  wilayah Provinsi Riau termasuk di dalamnya Kepulauan Riau dengan latar belakang penduduk yang majemuk, sehingga terdapat banyak bahasa yang dipertuturkan sehari-hari. Bahasa-bahasa yang dipertuturkan di Riau termasuk di Kepulauan Riau adalah bahasa Melayu, Minangkabau, Batak, Banjar, dan Bugis.

Bahasa Melayu yang dikenal sebagai Bahasa Melayu dialek Riau merupakan bahasa yang dipertuturkan secara luas oleh etnis Melayu yang merupakan penduduk asli Riau khususnya di daerah pesisir seperti Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Dumai, Pelalawan, Siak Sri Indrapura, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan di Kepulauan Riau. Menurut sensus tahun 2010, Bahasa Melayu dialek Riau dipertuturkan oleh 1,8 juta penduduk Riau.

Bahasa Minangkabau dipertuturkan oleh penduduk Riau yang menghuni perbatasan Sumatera Barat-Riau dan sebagai bahasa perniagaan di perkotaan. Selain dipakai oleh etnis pendatang dari Minangkabau, Bahasa Minangkabau ini juga dipertuturkan oleh penduduk asli Riau yang tinggal di Kabupaten Kampar, Roakn Hulu, dan Kuantan Singingi. Ketiga daerah di Riau itu memiliki kebudayaan yang serumpun dengan Kebudayaan Minangkabau, serta mempunyai dialek tersendiri. Pada umumnya, penutur asli tidak menyebutkan bahasanya sebagai Bahasa Minangkabau, tetapi bahasa tersendiri.

Selain Bahasa Minangkabau, Bahasa Batak khususnya dialek Mandailing juga dipertuturkan oleh penduduk asli Riau di Kabupaten Rokan Hulu yang tinggal di perbatasan Riau-Sumatera Utara. Bahasa Banjar dari Kalimantan Selatan juga dipertuturkan oleh penduduk Banjar yang tinggal di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Ada 4 dialek Bahasa Banjar yang dipertuturkan di Riau yaitu dialek Pekan Kamis, Simpang Gaung, Sungai Raya-Sunagi Piring, dan dialek Teluk Jira. Dialek Bahasa Banjar di Riau memiliki perbedaan sebesar 66,75 % dengan Bahasa banjar yang dipertuturkan oleh penduduk suku Banjar aslinya di Kalimantan Selatan.

Selain itu Bahasa Cina diaek Hokkien juga banyak dipergunakan oleh etnis Cina peranakan Indonesia di Riau yang tinggal di Bagansiapiapi, Selatpanjang, Bengkalis, dan Pekanbaru. Dalam skala besar terdapat pula Bahasa Jawa yang dipertuturkan oleh etnis pendatang dari Pulau Jawa yang telah bermukim di Riau sejak zaman kolonial Belanda seta oleh para transmigran pada masa setelah kemerdekaan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Poenale Sanctie

Poenale Sanctie Sebelum saya sebagai penulis memberikan informasi kepada anda tentang Poenale Sanctie, pe...