Sejarah Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

  Menurut laman tugassejarah dan Ratna Hapsari dan M. Adil dalam buku berjudul Sejarah Nasional Dan Umum Kelas XII SMU Penerbit Erlangga Jakarta ( 2017 ) menyebutkan bahwa usaha penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali dilakukan oleh kelompok Sukarni.  Seluruh alat komunikasiyang dipergunakan ini seperti pengeras suara, pamflet, bahkan mobil-mobil dikerahkan ke seluruh Jakarta. Propaganda ini dimaksudkan pula untuk mengerahkan massa agar dalam pembacaan teks proklamasi di Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
 
  Setelah proklamasi dibacakan oleh Soekarn-Hatta, berita proklamasi yang sudah tersebar di seluruh penjuru Kota Jakarta segera. Pada hari itu juga berita proklamasi kemerdekaan Indonesia sudah diserahkan oleh Syahrudin, wartawan kantor berita Domei ( kini kantoer berita ANTARA ) kepada Kepala kantor Berita Domei Bagian siaran W.B. Panelewen untuk disiarkan.

 Palenewen kemudian meminta  F. Wuz seorang penyiar, agar menyiarkan berita proklamasi tiga kali berturut-turut. Sayangnya, baru dua kali disiarkan, tentara Jepang segera memerintahkan agar siaran berita proklamasi dihentikan. 

 Akibatnya, Panglima tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat semua berita proklamasi dan mengatakannya sebagai kekeliruan. Kemudian pada tanggal 20 Agustus 1945 tentara Jepang menyegel Kantor berita Domei dan melarang karyawannya masuk.Namun para penyiar dan karyawan kantor Berita Domei bangsa Indonesia tak kehilangan akal. Sebagian alat-alat pemancar itu disembunyikan di rumah Palenewen dan sebagian lagi di bawa ke Asrama Jalan Menteng No. 31 Jakarta. Mereka membuat pemancar penyiar baru di Gedung Asrama Jalan Menteng No. 31 Jakarta dengan kode panggilan DJK 1. Pemancar inilah yang banyak berperan menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. 

 Penyiaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan oleh Knator Berita Domei melainkan juga oleh Radio Hoso Kyoku ( kini Radio Republik Indonesia ) pimpinan Jusuf Ronodipuro dan Maladi ( Lihat Pula Dra. Siti Waridah Q, J. Sukardi, & P. Sunarto Sejarah Nasional Dan Umum Untuk  SMU Kelas 2 Kurikulum 1994 Penerbit Bumi Aksara Jakarta 2001 ). Menurut buku yang ditulis oleh Legiun Veteran RI ( LVRI ) Kota Bandung Jawa Barat berjudul Jangan Sampai Meninggalkan Sejarah Cuplikan Sejarah Di Kota Bandung ( 2011 ) menyebutkan bahwa penyiaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh para penyiar Radio Republik Indonesia ( RRI ) Bandung hingga ke seluruh Indonesia dan luar negeri dalam Bahasa Inggris. 

 Selain melalui siaran radio, berita proklamasi kemerdekaan juga dipublikasikan oleh media cetak saat itu. Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia disambut gembira oleh seluruh rakyat Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Champa Di Kamboja Dan Vietnam

Bahasa Melayu di Singapura