Menurut laman news.detik.com. PKI ( Partai Komunis Indonesia ) telah masuk ke Banten sejak zaman kolonial Belanda tepatnya pada periode Pemberontakan PKI pada tahun 1926. Pada tahun 1920an golongan Islam dan komunis bersatu melawan penjajah Belanda. Bersatunya Islam dan komunis dalam perjuangan mengusir penjajah Belanda sesuai dengan ide tokoh PKI, Tan Malaka, dalam Kongres Komintern ( Komunis Internasional ) di Berlin, Jerman, pada 5 November-5 Desember 1922, menyatakan bahwa Komunisme harus bersatu dengan Pan Islam dalam perjuangan mengusir penjajah Belanda dari Indonesia ( Lihat pula buku Tan Malaka. Bapak Republik Yang Dilupakan. Penerbit Tempo Publishing Dan Kepustakaan Populer Gramedia 2017 ).
Keiikutsertaan golongan Islam dalam Pemberontakan komunis di Banten pada 1926-1927 bukan berarti mereka komunis. Mereka tetap penganut Islam yang taat. Waktu itu mereka mendukung PKI karena dipandang cukup radikal dan revolusioner. Bagi para keturunan Sultan Banten, Belanda merupakan musuh bebuyutan mereka. Akibat pemberontakan itu, Belanda mengasingkan mereka ke Boven Digul di Papua dan Belanda mencap mereka komunis.
Pemberontakan PKI di Banten pada tahun 1945 dipimpin oleh Mohammad Mansur alias Cek Mamat. Dia membentuk Dewan Rakyat. Pemberontakan Dewan Rakyat yang berhaluan komunis di bawah pimpinan Ce Mamat terjadi tak lama setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada saat rakyat Banten sedang berjuang melawan tentara Belanda yang membonceng tentara Inggris hendak menjajah kembali Indonesia.
Pada awalnya golongan komunis tidak menentang keberadaan golongan Islam dalam pangreh praja Keresidenan Banten. Namun kemudian golongan komunis pimpinan Ce Mamat membentuk Dewan Rakyat beranggotakan orang-orang radikal dan revolusioner. Dewan Rakyat adalah badan eksekutif pemerintahan dan kekuasaan residen hanya simbolis saja. Dewan Rakyat menaungi aparat, polisi, hingga Dewan ekonomi.Dewan Rakyat memiliki Laskar Gulkut. Gulkut artinya menggulung pangreh praja. Laskar Gulkut inilah melakukan berbagai aksi teror dengan melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap siapapun yang dianggap sebagai antek penjajah Belanda.
Mereka menculik Bupati Serang Hilman Jayadiningrat yang kemudian menjebloskannya ke Penjara Serang. Sementara Wakil Bupati Serang Zulkarnaen Surya Kartalegawa melarikan diri ke Priangan ( Bandung, Jawa Barat ). selain itu, Laskar Gulkut juga membunuh Bupati Lebak RT Hardiwinangun. Pembunuhan Bupati Lebak itulah yang menyebabkan bentrkan bersenjata antara PKI dengan TKR ( Tentara Keamanan Rakyat ) Resimen Banten pimpinan Kyai Haji Syam`un ( pahlawan nasional asal Banten ). menurut beberapa sumber sejarah K H Syam`un turut terlibat dalam Pemberontakan PKI melawan Belanda di Banten pada tahun 1926-1927.
Untuk menumpas pemberontakan PKI di Banten pada tahun 1945, Residen Banten, Kyai Haji Achmad Khatib, yang juga seorang veteran pemberontakan PKI tahun 1926-1927 di Banten, memerintahkan TKR Resimen Banten pimpinan K H Syam`un untuk menumpas pemberontakan PKI pimpinan Ce Mamat. TKR Resimen Banten di bawah pimpinan K H Syam`un berhasil menangkap pentolan Dewan Rakyyat Ce Mamat dan dua tokoh PKI lainnya yaitu Ali Archam dan Achmad Bassaif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar