Pemberontakan Awak Kapal Zeven Provincien
Menurut info yang dikutip dari www.tirto.co.id pemberontakan awak kapal perang Belanda
Zeven Provincien terjadi pada 5 Februari 1933 di lepas pantai Aceh. Penyebabnya adalah
rencana Pemerintah Belanda menurunkan gaji sebesar 17 persen dengan alasan malaise.
Para personilnya adalah Koninklijke Marine ( Marinir Belanda ) yang terdiri dari orang-orang
Belanda dan pribumi.
Pada awal tahun 1932, para marinir Belanda dan Indonesia yang bekerja di kapal perang itu
gajinya diturunkan sebesar 10 persen. Gaji yang tak seimbang antara orang Belanda dan
pribumi tetap dikurangi sama persennya.
Pada tahun yang sama gaji marinir Belanda dan Indonsia diturunkan sebesar 7 persen.
Untuk memadamkan pemberontakan itu, Pemerintah kolonial Belanda mengerahkan pesawat
pembom dan kapal selam. Para awak kapal yang tewas dimakamkan di Pulau Mati di Kepula
an Seribu di Jakarta. Kemudian jenazah mereka dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan
Kalibata di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar