KESULTANAN BULUNGAN DARI KALIMANTAN TIMUR
Menurut laman indonesia.go.id Kesultanan Bulungan adalah suatu Kesultanan Melayu yang
berada di Provinsi Kalimantan Timur. Kesultanan ini didirikan pada abad ke-16 Masehi. Ketika
itu Kesultanan Bulungan mempunyai wilayah kekuasaan meliputi Bulungan, Tana Tidung,
Malinau, Tarakan, Nunukan, bahkan hingga Sabah di Malaysia. Masa awal berdiri, Kesultanan
Bulungan diperintah oleh Datuk Mencang. Pada masa itu dia menikah dengan seorang wanita
Dayak bernama Asung Luwan. Datuk mencang memerintah di Kesultanan Bulungan pada 1555-
1594.
Kesultanan Bulungan baru dikelola secara sistematis pada abad ke-18 Masehi ketika para
penguasa Kesultanan Bulungan resmi menyandang gelar Sultan. Saat itu yang berkuasa di
Kesultanan Bulungan adalah Wira Amir yang berganti nama menjadi Aji Muhammad yang
masuk Islam pada 1777. Pada sekitar tahun itu pula dia bergelar Sultan Amirul Mukmin.
Namun Kesultanan Bulungan saat itu tidak mempunyai angkatan perang yang kuat. Bahkan
harus ' pasrah " berada di bawah kekuasaan Belanda, Kesultanan Sulu dari Filipina, dan
Kesultanan Berau dari Kalimantan Timur.
Pada masa pendudukan Jepang, Jepang mengadakan perjanjian dengan Kesultanan Bulungan
tentang eksloitasi sumber daya alam yang ada di wilayah kekuasaan Kesultanan Bulungan.
Saat itu banyak rakyat Kesultanan Bulungan yang menjadi romusha.
Pada saat terjadi konfrontasi dengan Malaysia, penduduk Melayu di Kesultanan Bulungan
diisukan ingin bergabung dengan Malaysia. Kemudian militer Indonesia mengirimkan
pasukan ke Bulungan dan kemudian membantai keluarga Kesultanan Bulungan karena
dianggap sebagai pro-Malaysia. Selain itu, terjadi pula penjarahan. Namun, pihak Kesultanan
Bulungan tidak melakukan perlawanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar