SEJARAH KESULTANAN CIREBON

 Menurut info yang dikutip dari www.tirto.co.id dan wikipedia Kesultanan Cirebon adalah sebuah kerajaan Islam yang tertua di Jawa Barat. Sebelum menjadi sebuah kesultanan, Cirebon merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Pajajaran dan Tarumanegara yang beragama Hindu-Budha.

 Awalnya Cirebon merupakan Kebon Pesisir atau Tegal Alang-Alang. Pendiri Kesultanan Cirebon adalah Raden Walasungsang ( Pangeran Cakrabuana ), Putra Raja Pajajaran yaitu Prabu Siliwangi dan Nyai Subanglarang. 

 Menurut info yang dikutip dari www.tirto.co.id dan wikipedia Prabu Siliwangi mempunyai tiga orang putra yaitu Raden Walasungsang ( Pangeran Cakrabuana ). Pangeran Cakrabuana kehilangan tahtanya atas Kerajaan Pajajaran sebab dia memilih menganut agama Islam seperti ibunya, Nyai Subanglarang.

 Pangeran Cakrabuana dan adiknya, Nyai Rara Santang, mempelajari agama Islam di Kebon Pesisir atau Tegal Alang-Alang kepada Syekh Nurul Jati. Di daerah pantai utara Jawa Barat inilah kemudian Pangeran Cakrabuana mendirikan Kesultanan Cirebon.

 Setelah mendirikan pedukuhan, Raden Walasungsang dan Nyai Rara Santang pergi naik haji ke Mekkah. Di perjalanan, Nyai Rara Santang menikah dengan Syarif Abdullah bin Nurul Naim. Dari pernikahan ini lahir Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah. Syarif Hidayatullah dikenal pula sebagai Sunan Gunung Jati (1479-1568).

 Pendirian Kesultanan Cirebon tak lepas dari pengaruh Kesultanan Demak yang merupakan Kesultanan Islam di Jawa Tengah yang mengakhiri Kerajaan Majapahit. Sepulang dari naik haji ke Mekkah, pada tahun 1430 Raden Walasungsang mendirikan Kesultanan Cirebon.

 Kesultanan Cirebon mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati baik di bidang agama, politik maupun perdagangan. Di bidang agama Islam, Kesultanan Cirebon secara intens mengembangkan dakwah ke seluruh Jawa Barat. Di bidang ekonomi Kesultanan Cirebon membuka hubungan perdagangan dengan berbagai bangsa seperti Champa, Malaka, Arab, Persia, India, dan Cina.

 Kesultanan Cirebon mengalami kemunduran akibat pengaruh Belanda yang semakin kuat setelah Belanda dan Kesultanan Cirebon menandatangani kontrak perjanjian pada tahun 1681 tentang monopoli perdagangan di wilayah Cirebon. Sejak itu Kesultanan Cirebon menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Belanda. Antara tahun 1906 hingga 1926 Belanda menghauskan Kesultanan Cirebon.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Champa Di Kamboja Dan Vietnam

Bahasa Melayu di Singapura