Menurut info yang dikutip dari www.tarikhislamickomputer.blogspot.com dan wikipedia pada
tahun 1380 seorang keturunan Arab bernama Syekh Karim Al-Makhdum menyebarkan agama
Islam di Kepulauan Sulu di Filipina. Kemudian pada 1390 Raja Baginda yang
berasal dari Minangkabau, Indonesia, menyebarkan agama Islam di Kepulauan Sulu.
Sekitar tahun 1450 Seorang Arab asal Johor, Semenanjung Malaya, bernama bernama Syarif
Hashim Abu Bakar tiba di Kepulauan Sulu, Filipina. Dia kemudian menikah dengan Paramisuli,
putri Raja Baginda. Setelah kematian Raja Baginda, dia melanjutkan penyebaran agama Islam di
wilayah ini. Pada tahun 1457 dia mendirikan Kesultanan Sulu dan memakai gelar " Paduka
Maulana Sharif Sultan Hashim Abu Bakar. Gelar " Paduka " adalah gelar setempat yang artinya
tempat. Sedangkan Mahasan artinya Yang DiPertuan.
Pada tahun 1703 Kesultanan Brunei Darussalam menyerahkan bagian timur Sabah kepada
Kesultanan Sulu karena bantuan Sultan Sulu menumpas pemberontakan di Brunei.
Pada tahun yang sama Kesultanan Sulu menyerahkan Pulau Palawan di Filipina kepada
Kesultanan Manguindanao ( Mindanao ) sebagai hadiah perkawinan Sultan Muhammad Dipatuan
Kudarat dengan putri Sultan Sulu dan juga sebagai hadiah persekutuan Kesultanan Manguindanao
dan Kesultanan Sulu kemudian menyerahkan Pulau Palawan kepada Spanyol.
Selama pendudukan Jepang di Filipina dalam Perang Dunia Kedua, Sultan Sulu, Zainal Abidin,
memimpin rakyat Sulu melakukan perlawanan rakyat Sulu terhadap tentara Jepang dengan bantuan
pasukan Amerika Serikat. Antara tahun 1899-1946 Sultan Sulu memimpin perlawanan rakyat Sulu
terhadap Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar