Sejarah Kesultanan Pattani Darussalam

 

                                                        Sejarah Kesultanan Pattani Darussalam

 

Menurut info yang dikutip di wikipedia Pattani atau Kesultanan Pattani Darussalam merupakan wilayah Kesultanan Melayu yang diperkirakan wilayah Thailand sekarang ini yaitu Provinsi Yala ( Jala ), Narathiwat ( Menara ), Pattani, sebagian Songkhla ( Singgora ) dan bagian paling utara Semenanjung Malaya ( Malaysia ). Menurut Hikayat Patani.

Pemerintahan Kesultanan Pattani diperintah oleh tiga dinasti yaitu 

- Dinasti Sri Wangsa

- Dinasti Kelantan Satu

- Dinasti Kelantan Dua

Menurut info yang dikutip di wawasansejarah.com Kesultanan Pattani dahulu bernama Kerajaan Langkasuka yang menganut agama Hindu. Namun ketika Kerajaan Sriwijaya menguasai kerajaan Langkasuka kerajaan ini berubah menganut agama Budha.

Kerajaan Langkasuka berada di pedalaman sehingga menyulitkan perdagangan. Oleh sebab itu Phaya Tunakpa memindahkan ibukota Kerajaan Langkasuka ke pesisir pada abad ke-14. Dia adalah raja Langkasuka yang pertama kali menganut Islam setelah diislamkan oleh Syekh Said Ali Albasisa yang berasal dari Hadramaut ( Yaman ) yang tinggal di Pasai di Aceh.

Kesultanan Pattani sangat maju dalam bidang perdagangan karena letaknya yang sangat strategis dan alam yang sangat mendukung. Kesultanan Pattani mengalami masa kejayaan saat diperintah oleh ratu, salah satunya adalah Ratu Ungu.. Dia adalah permaisuri Sultan Pahang yang berasal dari Semenanjung Malaya.

Setelah masuknya Islam ke Pattani, Pattani berubah menjadi pelabuhan yang banyak dikunjungi oleh para pedagang Persia, Arab, India, Siam ( Thailand ), Kepulauan Melayu, dan China. Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511. Sejak itu para pedagang Eropa terutama Belanda, portugis, dan Inggris mulai berdatangan ke Pelabuhan Pattani. Kondisi menyebabkan meningkatnya ekonomi masyarakat Pattani.

Pada tahun 1516  Pattani menerima kunjungan kapal dagang Portugis yang pertama kali dengan izin Sultan Pattani. Hal ini menandai awal perdagangan orang Eropa yang pertama di Pattani. Pada masa pemerintahan empat ratu di Kesultanan Pattani, Kesultanan Pattani mulai bekerja sama dengan Belanda, Inggris, dan Jepang. Pada masa pemerintahan Ratu Kuning, Pattani menjadi kekuatan perdagangan yang disegani di Semenanjung Malaya.

Pada masa pemerintahan Ratu Ungu, Kesultanan Pattani membangun benteng pertahanan untuk mempertahankan kedaulatannya. Kesultanan Pattani mulai mengalami kemunduran ketika Ratu Kuning yang telah berusia lanjut memilih untuk mengundurkan diri dan berlindung di kota Jimbal yang saat itu dipimpin oleh Sakti I Indera atau Long Betong seorang Raja Pattani Lentang.

Pada masa pemerintahan Raja Kelantan Raja Bakar, Raja Mas Kelantan, dan Sultan Muhammad-Pattani relatif aman dari invasi Siam ( Thailand ) karena saat itu Thailand sibuk menghadapi invasi Myanmar ( 1767-1776 ). Akan tetapi Kesultanan Pattani mengalami kemunduran dalam bidang perdagangan karena didominasi oleh para pedagang Asia.

Perang antara Pattani dan Thailand disebabkan oleh keputusan Sultan Muhammad yang menolak segala usaha yang dilakukan oleh Thailand setelah Perang Thailand dan Myanmar berakhir saat Raja Muda Thailand mengirim utusan ke Pattani. Kerajaan Thailand berhasil mengalahkan Kesultanan Pattani pada tahun 1789. Namun perlawanan rakyat Melayu Pattani terhadap Kerajaan Thailand tak pernah padam namun Kerajaan Thailand selalu dapat memadamkan perlawanan tersebut.

Pada 1826 Britania Raya dan Thailand menandatangani Perjanjian Burney. Britania Raya mengakui tuntutan Thailand atas empat negeri Melayu yang berada di utara Semenanjung Malaya yaitu Kedah, Kelantan, Perlis, dan Terengganu. Perjanjian ini selanjutnya menjamin kepemilikkan Pulau Penang di Semenanjung Malaya bagi Britania Raya dan Thailand memberikan hak kepada Britania Raya untuk berdagang di Kelantan dan Terengganu tanpa gangguan Thailand. Keempat negeri Melayu daripada Thailand menjadi wilayah kekuasaan Britania Raya pada perjanjian Britania Raya dan Thailand pada tahun 1909.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Champa Di Kamboja Dan Vietnam

Bahasa Melayu di Singapura