SEJARAH KESULTANAN MELAYU SONGKHLA DI THAILAND

Menurut info yang dilansir dari wikipedia Kesultanan Melayu Songkhla adalah sebuah negara kota yang berumur pendek di Thailand Selatan dan merupakan pendahulu sebuah kota di Thailand Selatan yang saat ini bernama Songkhla. Dahulu kota ini disebut Singgora atau Senggora. Kota ini didirikan oleh seorang keturunan Persia bernama Dato Mogol pada tahun 1605. Kesultanan Melayu Songkhla mengalami masa kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman Shah, putra Dato Mogol.

Setelah masa konflik, Kerajaan Siam ( Thailand ) menghancurkan dan menaklukkan Kesultanan Songkhla pada tahun 1680 karena terjadi pemberontakan melawan Thailand di Songkhla pada tahun 1679. Di sini terdapat sisa-sisa tembok benteng pertahanan Kesultanan Songkhla yang dihancurkan oleh tentara Thailand, dinding-dinding kota, dan makam Sultan Sulaiman Shah. Sebuah meriam Kesultanan Songkhla yang terdapat cap Sultan Sulaiman Shah kini disimpan di Royal Hospital Chelsea di London, Inggris.

Para pedagang Inggris yang tergabung dalam Perusahaan Dagang Inggris di India mencatat sejarah Kesultanan Songkhla. Pada tahun 1689an para Duta Besar Prancis untuk Thailand mencatat keruntuhan kota itu pada laporan-laporan mereka. Mantan Perdana Menteri Thailand Jenderal Chavalit ongchaiyudh adalah keturunan Sultan Sulaiman Shah dari Kesultanan Melayu Songkhla.

Sultan Sulaiman Shah bukanlah satu-satunya orang Persia yang mengembangkan kekuasaan di Thailand pada abad ke-17. Sumber kontemporer mendeskripsikan bagaimana orang-orang Songkhla dapat mengisi jabatan di Kerajaan Siam ( Thailand ) dan provinsi-provinsinya. Seorang duta Kesultanan Melayu Songkhla dikirim ke Thailand atas nama Sultan Sulaiman Shah pada akhir abad ke-17 tellah bertemu dengan gubernur keturunan Persia di dua kota utama saat mengunjungi Thailand ; sumber lainnya menyatakan bahwa Raja Thailand melindungi dan memberikan status yang tinggi kepada orang-orang Persia. 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Champa Di Kamboja Dan Vietnam

Bahasa Melayu di Singapura