BRITISH INTERREGNUM ( PENAJAHAN INGGRIS DI
INDONESIA )
Menurut info yang dikutip dari www.britannica.com dan wikipedia pada 1795
Belanda jatuh ke tangan kekuasaan Kaisar Napoleon Bonaparte dari Prancis.
Pada 1806 orang-orang Belanda yang pro Prancis membentuk pemerintahan
Republik Batavia. Pada saat yang sama Britania Raya ( Inggris ) yang saat itu
berperang melawan Prancis mengambilalih semua koloni Belanda. Raja Belanda
Willem I saat itu melarikan diri ke Inggris. Di sana dia membuat perjanjian dengan
Inggris untuk mengirimkan sejumlah armada Angkatan Laut Inggris untuk dikirim
ke koloni Belanda agar tidak jatuh ke tangan Prancis. Pada saat itu Republik
Batavia sudah menjadi Commonwealth ( Persemakmuran ) Prancis. Kemudian
Napoleon Bonaparte mengangkat adiknya sendiri, Louis Bonaparte, sebagai raja
Belanda.
Untuk memperkuat pertahanan Jawa dari ancaman invasi Inggris, Kaisar Napoleon
Bonaparte mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal
Hindia Belanda pada 1808. Kemudian Daendels membangun Jalan Raya Anyer Pana rukan yang berjarak sekitar 1.000 km, membangun angkatan laut Belanda di Anyer,
membangun benteng di Meester Cornelis ( sekarang Jatinegara, Jakarta ), pabrik
amunisi dan senjata di Semarang, Jawa Tengah, dan Surabaya, Jawa Timur, serta
sekolah militer di Jatinegara, Jakarta. Daendels berusaha memformalkan para bupati
di Jawa, menempatkan mereka di bawah kekuasaan Belanda dan mengangkat mereka
sebagai pegawai negeri pemerintah Belanda.
Pada 1811 Angkatan Laut Inggris di bawah pimpinan Lord Minto, Gubernur Jenderal
Inggris di India merebut Pulau Jawa dari tangan Belanda-Prancis. Kemudian dia diang
kat menjadi Gubernur Jenderal Inggris di Hindia Belanda ( sekarang Indonesia ) sebe
lum digantikan oleh Sir Thomas Stamford Bingley Raffles. Pada masa pemerintahan In
ggris, Raffles mengeluarkan sejumlah kebijaksanaan antara lain :
1. Menghapuskan pajak.
2. Menghapuskan perbudakan.
3. Membagi Pulau Jawa menjadi 19 karesidenan
4. Membentuk polisi desa.
5. Memperkenalkan sistem sewa tanah.
6. Mengangkat bupati menjadi pegawai negeri pemerintah Inggris
7. Melarang orang-orang Belanda meniru Budaya Pribumi ( mengenakan batik, kebaya,
sarung, mengunyah sirih, makan dengan memakai tangan, tidak mengenakan sepatu
saat berdansa ).
Namun, ketika Perang Napoleon berakhir dengan kekalahan Napoleon Bonaparte pada
Pertempuran Waterloo di Belgia pada 1815 maka pada 16 Agustus 1816 Britania Raya
mengembalikkan kekuasaannya di Hindia Belanda.
Daftar Pustaka
Marieke Bloembergen. Polisi Zaman Hindia Belanda Penerbit Buku Kompas Jakarta
M.Adnan Amal. Kepulauan Rempah-Rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-
1950. Penerbit KPG ( Kepustakaan Populer Gramedia ) Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar