Sejarah Sarung Dan Songkok Di Tanah Melayu

 


 Sarung dan songkok banyak dijumpai di Indonesia dalam aktivitas sehari-hari baik dalam ibadah ritual seperti sholat Jum`at, sholat fardhu, sholat sunnah, sholat Idul Fitri, sholat Idul Adha, resepsi pernikahan dan juga aktivitas sehari-hari di rumah. 

 Penggunaan sarung dan songkok sangat sederhana. Bagaimana sarung dan songkok dapat masuk ke Indonesia ? 

 Menurut informasi yang dikutip dari batamnews.com sarung masuk ke Tanah Melayu ( Malaysia, Brunei, Singapura, Pattani di Thailand Selatan, Sulu dan Mindanao di Filipina dan Indonesia ) dibawa oleh saudagar Arab dan Gujarat dari India pada abad ke 13 Masehi. Menurut informasi yang dikutip dari batamnews.com dan wikipedia sarung berasal dari Yaman yang disebut dengan futah. Di Kepulauan Sulu dan Mindanao di Filipina sarung yang digunakan oleh Bangsamoro disebut patadyong dan malong.

 Presiden RI yang pertama,I. Soekarno, adalah orang Indonesia pertama yang memadukan songkok dengan jas.

 Sedangkan songkok menurut informasi yang dikutip dari idntimes.com dibawa masuk ke Tanah Melayu oleh para pedagang Arab. Namun, menurut informasi yang dikutip dari wikipedia di Pulau Jawa, salah satu wali songo ( Sembilan Wali ) yaitu Sunan Kalijaga adalah pencipta songkok. Pada saat itu dia menciptakan songkok yang digunakan oleh Sultan Demak, Raden Patah. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Champa Di Kamboja Dan Vietnam

Bahasa Melayu di Singapura