Si Pitung
Menurut info yang dikutip dari wikipedia Si Pitung ( lahir di Rawa Belong, Palmerah, Batavia ,Hindia Belanda, kini Jakarta Indonesia pada 1866 ) atau Pitung adalah seorang bandit pada abad ke-19. Nama asli Pitung adalah Salihun. Nama Pitung berasal dari frasa Jawa " Pituan Pitulung " yang artinya " tujuh sekawan tolong-menolong " . Semasa kanak-kanak Salihun ( Pitung ) belajar mengajari dan bela diri silat di pesantren Haji Naipin.
Pada dasarnya ada tiga versi kisah Si Pitung yang beredar di tengah masyarakat, yaitu versi Belanda, Indonesia, dan Cina. Menurut versi Belanda, Pitung dikecam sebagai penjahat.
Hikayat Si Pitung dituturkan masyarakat Indonesia hingga sekarang ini, sehingga menjadi bagian dari legenda Betawi serta warisan budaya Betawi pada khususnya dan indonesia pada umumnya. Hikayat Si Pitung kadang-kadang dituturkan dalam bentuk rancak ( sejenis balada ), syair, atau cerita lenong. Dalam versi Koisaesi ( 1992 ) Pitung dicitrakan sebagai tokoih betawi yang merakyat, seorang muslim yang saleh, dan suri teladan bagi keadilan sosial.
Menurut info yang dikutip dari suarajakarta.id Pitung merampok rumah-rumah saudagar-saudagar kaya yang kemudian membagikan uang milik mereka kepada fakir miskin. Aksi-aksi yang dilakukan oleh Pitung meresahkan penguasa kolonial Belanda yang kemudian menangkapnya dan menjebloskannya ke penjara Grogol setelah dibawa ke kantor kontrolir Belanda bernama Schout Heyne.
Sosok Pitung kerap menjadi berita di media cetak berbahasa Belanda di Hindia Belanda sebagai seorang perampok kelas kakap dan buronan polisi Belanda ini justru mendapatkan banyak dukungan dari kalangan rakyat pribumi miskin di ommelanden ( wilayah pinggiran Batavia ) termasuk etnis peranakan Cina kalangan bawah yang kecewa terhadap perubah aspek sosial-ekonomi di ommelanden. Pitung terbunuh oleh pistol polisi Belanda dalam suatu perkelahian melawan polisi-polisi Belanda karena sarung sebagai lambang kesaktiannya dicuri oleh seorang pribumi yang menjadi intel polisi Belanda saat dia sedang mandi di sungai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar