Minggu, 02 Januari 2022

 


                                            Sejarah  Kota Bandung Dan Kabupaten Bandung Jawa Barat

Menurut sejarawan Sudarsono Katam dalam bukunya berjudul Album Bandoeng Tempo Doeloe ( 2010 ) menyatakan sejarah Kota dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bermula dari pembentukan Danau Purba Bandung yang disebut Situ Hyang jdi dataran tinggi Bandung jutaan tahun yang lalu. Situ Hyang dalam legenda disebutkan diciptakan oleh Sangkuriang dalam semalamMenurut Sudarsono Katam sisa-sisa Danau Purba Bandung ini sekarang masih ada di Situ Aksan yang berada di Kabupaten Bandung. 

Pembentukan Danau Purba Bandung disebabkan oleh letusan Gunung Sunda, suatu gunung api raksasa  jutaan tahun yang lalu. Tingginya sekitar 3.000 meter dan garis tengah bawahnya sekitar 25 kilometer. Perairan Danau Bandung Purba membentang dari Padalarang di sebelah barat hingga Cicalengka di sebelah timur sejauh sekitar 50 kilometer. Menurut sejarawan Her Suganda dalam bukunya Wisata Paris Van Java menyebutkan ( 2013 ) di kawasan Bandung utara tepatnya di situs Gua Pawon para arkeolog menemukan fosil manusia purba dari era mesolitikum yang berusia sekitar 6.000 tahun di karst Citatah di Kecamatan Citatah, kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kawasan Karst Citatah ( dataran tinggi Bandung ) terbentuk sekitar 30-27 juta tahun yang lalu pada Kala Miosen ( Paleotlitikum ). Manusia purba yang tinggal di Gua Pawon disebut manusia pawon yang diduga berasal dari ras Mongoloid sekitar 7.300 tahun yang lalu. 

Menurut sejarawan Sudarsono Katam dalam Album Bandoeng Tempo Doeloe menyatakan di kawasan utara Bandung tepatnya di daerah Dago Pakar ditemukan artefak arkeologis dari era megalitikum berupa bengkel senjata ( Bahasa Sunda : pakar artinya senjata ), perkampungan purba, situs pemujaan megalitis, kapak, mata panah, mata tombak, cetakan tanh liat ( terracotta ) untuk pengecorannya, fragmen tembikar.

Gubernur Jenderal Hindia Belanda H.W. Daendels memerintahkan Bupati Bandung R.A. Wiranatakusumah ( 1794-1829 ) untuk memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung dari Krapyak ( Baleendah sekarang ) ke arah utara sejauh 11 km, ke tepi Grote Postweg ( Jalan Raya Pos ), yaitu di dekat perpotongan Grote Postweg dan Sungai Cikapundung.

Bupati R.A. Wiranatakusumah langsung memimpin rakyat Kabupaten Bandung yang kala itu disebut Tatar Ukur dalam melaksanakan pembangunan Kota Bandung, sehingga dia dikenal dengan juylukan Dalem Kaum, yaitu tokoh para pendiri Kota Bandung. Kemudian Pemerintah kolonial belanda mengeluarkan besluit ( surat keputusan ) tertanggal 25 September 1810, Kota Bandung dinyatakan sebagai ibukota Kabupaten Bandung, sehingga hari jadi Kota Bandung dirayakan pada setiap tanggal 25 September.

Nama Bandong sudah langsung dipergunakan secara resmi setelah peresmian ibukota kabupaten yang baru itu berdasarkan peraturan tertulis tertanggal 18 Maret 1811 berisi 24 Maret 1811 berisi perintah H.W. Daendels untuk pembelian ternak sebagai cadangan pangan untuk menghadapi kemungkinan invasi Inggris, telah memakai nama Bandong.

Pembangunan fisik Kota Bandung dilanjutkan oleh Bupati R.A. Wiranatakusuma ( 1794-1829 ) dan R.A. Wiranatakusumah III9 !829-1846 ) yang dikenal dengan julukan dalem Karang Anyar-masih adlam taraf sangat sederhana. Kemajuan Kota Bandung semakin pesat lebih terlihat pada masa pemerintahan Bupati R.A. Wiranatakusumah IV ( 1846-1874 ) yang dikenal dengan julukan Dalem Bintang.

 Pada era pemerintah Nupati R. A. A. Martanegara ( 1893-1918 ) mulai terjadi perubahan besar dalam pembangunan Kota Bandung. Pada saat itu rumah-rumah yang ada di Kota Bandung yang semula berupa rumah-rumah beratap rumbia ( ilalang ) mulai berganti dengan atap genting dan Kota Bandung mengalami perkembangan yang sangat pesat.

 Menurut sejarawan Sudarsono Katam nama Bandung berasal dari kata Bahasa Sunda ngabandungan yang artinya membendung sebuah aliran air. kemungkinan lain, nama bandung diambil dari kata Bahasa sunda lainnya " Ngabandungan " yang artinya " berhadapan " atau " berdampingan '. Danau Purba Bandung bila dilihat dari gunung Tangkuban Perahu akan terlihat seperti ua danau yang berhadapan atau berdampingan karena adnya penyempitan danau di daerah Cimahi Selatan. 

 Perubahan wajah Kota Bandung dari sebuah kota kecil menjadi kota yang tertata rapi dan indah terjadi sejak tahun 1915, mengiringi perpindahan pusat militer Belanda dari Batavia ke Bandung sejak tahun 1898 dan persiapan untuk menjadikkan Kota Bandung sebagai ibukota Pemerintahah Hindia Belanda. Aktivitas pembangunan Kota Bandung dipimpin oleh seorang mantan tentara Belanda bernama V. L. Slors yang dibantu oleh seorang arsitek Belanda bernama Ir. J. Gerber. 

 Pada tahun 1916 seorang pakar kesehetan lingkungan Belanda bernama A.F. Tillema mengusulkan kepada Pemerintah kolonial Belanda untuk memindahkan ibukota pemerintahan Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung  karena Batavia dianggap tidak cocok, terutama bagi mereka yang berasal dari Belanda dan Eropa lainnya. Udaranya panas dan kotor Wabah penyakit sering merajalela di Batavia, sehingga angka kematian orang Belanda dan Eropa lainnya yang terjadi cukup tinggi.

 Menjelang pendudukan Jepang. Pemerintah kolonial Belanda menjadikkan Kota Bandung sebagai pusat pertahanan dalam menghadapi invasi Jepang. Maret 1942 Kota Bandung jatuh ke tangan tentara Jepang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Poenale Sanctie

Poenale Sanctie Sebelum saya sebagai penulis memberikan informasi kepada anda tentang Poenale Sanctie, pe...