Reman Kesultanan Melayu Dari Thailand Yang Sudah Hilang

  Menurut informasi yang dikutip dari laman wikipedia Kerajaan Reman adalah sebuah Kerajaan Melayu yang terletak di perbatasan Malaysia-Thailand antara wilayah Perak Atas di Negara Bagian Perak dan Jeli di Negara Bagian Kelantan di Malaysia dengan Amphoe Reman di Provinsi Yala di Thailand Selatan. 

  Kerajaan Reman adalah suatu dari tujuh wilayah Kesultanan Melayu Patani dari Thailand yang dibagi oleh Inggris dan Thailand antara tahun 1810 dan 1902. Sultan pertama dari Kerajaan Reman adalah Tuan Mansor adalah seorang bangsawan Kesultanan Melayu Patani dari Thailand yang naik tahta pada tahun 1810.

 Menurut informasi yang dikutip dari wikipedia nama Reman diambil dari kata bahasa Melayu Patani dari Thailand rama yang serumpun dengan bahasa Melayu ramai yang artinya " majlis besar ". Sedangkan orang-orang Inggris yang menjajah bagian utara Semenanjung Malaya menyebut Reman dengan sebutan Rahman dan Rehman dan orang-orang Thailand yang menjajah Thailand Selatan mengeja Reman dengan Raman.

 Henry Burney, seorang diplomat Inggris di Thailand dan pelancong British East India Company ( Perusahaan Dagang Inggris Di India ), mencatat bahwa Reman adalah salah satu dari empat belas pemerintahan di Thailand Selatan yang membayar upeti kepada Raja Thailand melalui perwakilan mereka di Provinsi Nakhon Sri Tammarat dan Songkhla, Thailand. Dua orang Britania Raya ( Inggris ) lainnya yang mencatat tentang Kerajaan Melayu Reman di Thailand adalah Sir John Anderson ( diplomat ) pada tahun 1824 dan Gubernur Inggris di Pulau Penang, Malaysia, Sir John Bannerman pada tahun 1818.

 Kerajaan Melayu Reman didirikan pada awal abad ke-19 di atas kerajaan Melayu tetangga Pujud, Jalor, dan Legeh. Pada tahun 1810 Tuan Tok Ni Tok Leh yang juga dikenal sebagai Tuan Mansor  muncul sebagai raja tunggal Kerajaan Reman. Dia ditunjuk oleh Sultan Patani, Muhammad Raja Bakar, untuk mengelola pertambangan di wilayah selatan Thailand. 
 Pada akhir abad ke-18 dia dan para pengikutnya menetap di Dataran Tinggi Kroh di Negara bagian Perak, Malaysia, sebuah daerah yang menerima eksodus orang-orang Melayu Patani setelah Kerajaan Thailand menaklukkan Kesultanan Melayu Patani pada tahun 1785.

 Pada tahun 1810 Kerajaan Thailand membagi Kesultanan Patani menjadi 7 konfederasi kerajaan Melayu yaitu Nongcik, Reman, Legeh, Saiburi, Yaring, Yala, dan Patani dengan tujuan untuk melemahkan Kesultanan-kesultanan Melayu itu.

 Tuan Tok Ni Tok Leh dikukuhkan sebagai Raja Reman dengan wilayah kekuasaannya meliputi Sungai Pattani di Thailand hingga Sungai Mas di utara Semenanjung Malaya dan Sungai Lenggong di Thailand Selatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Bahasa Melayu Dialek Champa Di Kamboja Dan Vietnam

Bahasa Melayu di Singapura